Singapura telah memperkenalkan kebijakan ketat baru untuk spaceman pragmatic menarik investasi hijau, seiring dengan komitmennya untuk menjadi pusat keuangan hijau terkemuka di Asia dan dunia. Melalui berbagai inisiatif strategis, negara kota ini tidak hanya berfokus pada pengurangan emisi karbon, tetapi juga menciptakan ekosistem yang mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.
1. Kebijakan Keuangan Hijau yang Tegas
Monetary Authority of Singapore (MAS) telah memperkenalkan berbagai kebijakan untuk mendorong investasi hijau. Salah satunya adalah penerbitan obligasi hijau pemerintah senilai hingga S$2,5 miliar (sekitar US$1,56 miliar) dengan tenor 30 tahun, yang akan digunakan untuk membiayai proyek-proyek lingkungan. Tujuan jangka panjangnya adalah menerbitkan hingga S$35 miliar obligasi hijau pada tahun 2030 .(WSJ)
Selain itu, MAS juga meluncurkan Green and Sustainability-Linked Loan Grant Scheme untuk mendorong lebih banyak penerbit mendapatkan sertifikasi pinjaman hijau. Di bawah skema ini, peminjam yang memenuhi syarat dapat menerima hibah hingga SGD 100.000 untuk menutupi biaya yang terkait dengan konsultasi keberlanjutan .(ECGI)
2. Insentif Pajak dan Pendanaan untuk Perusahaan Hijau
Pemerintah Singapura menawarkan berbagai insentif pajak untuk perusahaan yang berinvestasi dalam praktik ramah lingkungan. Misalnya, Refundable Investment Credit (RIC) memberikan kredit pajak yang dapat dikembalikan untuk investasi dalam proyek dekarbonisasi. Jika kredit pajak tidak digunakan sepenuhnya, perusahaan dapat menerima pengembalian uang dalam empat tahun .(tyteoh.com, IMC Group)
Selain itu, terdapat juga skema seperti Resource Efficiency Grant for Emissions (REG(E)) yang membantu mendanai proyek-proyek yang menghasilkan pengurangan emisi karbon yang terukur dan dapat diverifikasi. Skema ini mencakup hingga 50% dari biaya yang memenuhi syarat (Alvarez & Marsal).(Alvarez & Marsal)
3. Infrastruktur dan Teknologi Hijau
Singapura berkomitmen untuk mengembangkan infrastruktur yang mendukung transisi energi hijau. Salah satu inisiatif utamanya adalah “Sustainable Jurong Island”, yang bertujuan untuk mengurangi lebih dari enam juta ton karbon per tahun melalui solusi rendah karbon dan meningkatkan produksi produk berkelanjutan seperti bahan bakar berbasis bio .(EDB)
Di sektor energi terbarukan, Singapura menargetkan untuk meningkatkan kapasitas energi surya menjadi 2 gigawatt-peak pada tahun 2030, yang setara dengan pasokan listrik untuk sekitar 350.000 rumah tangga per tahun .(en.wikipedia.org)
4. Kolaborasi Internasional untuk Pembiayaan Hijau
Singapura juga aktif dalam menjalin kemitraan internasional untuk mendukung pembiayaan hijau. Salah satunya adalah kemitraan dengan People’s Bank of China untuk mengembangkan platform penilaian dekarbonisasi dan koridor keuangan hijau antara kedua negara. Inisiatif ini bertujuan untuk memfasilitasi aliran pembiayaan hijau dan menetapkan taksonomi untuk obligasi dan pinjaman hijau .(WSJ)
Selain itu, Singapura juga terlibat dalam Financing Asia’s Transition Partnership (FAST-P), yang menyediakan pembiayaan konvensional untuk proyek infrastruktur hijau di Asia. Inisiatif ini bertujuan untuk mengurangi risiko finansial yang terkait dengan proyek-proyek hijau dan mendukung transisi ke emisi nol bersih .(ASEAN Briefing)
5. Pendidikan dan Pengembangan Talenta Hijau
Untuk mendukung visi jangka panjangnya, Singapura fokus pada pengembangan talenta di bidang keuangan hijau. MAS telah mendirikan Singapore Green Finance Centre bekerja sama dengan Imperial College Business School dan Lee Kong Chian School of Business di Singapore Management University. Selain itu, Sustainable and Green Finance Institute (SGFIN) juga didirikan di National University of Singapore untuk fokus pada kebijakan keuangan berkelanjutan di Asia .(ECGI)
Singapore Exchange (SGX) juga berperan aktif dengan mengorganisir lokakarya dan seminar untuk meningkatkan kesadaran tentang keuangan hijau di kalangan peserta pasar. SGX juga mewajibkan perusahaan yang terdaftar untuk mengungkapkan jejak karbon mereka dan keberagaman gender dewan direksi, serta inisiatif lain yang mempromosikan pelaporan keberlanjutan .(ECGI)
Kesimpulan
Melalui kebijakan yang tegas dan berbagai inisiatif strategis, Singapura menunjukkan komitmennya untuk menjadi pusat keuangan hijau global. Dengan dukungan infrastruktur, insentif fiskal, kolaborasi internasional, dan pengembangan talenta, negara ini menciptakan ekosistem yang mendukung pertumbuhan investasi hijau. Langkah-langkah ini tidak hanya berkontribusi pada pengurangan emisi karbon, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru yang berkelanjutan.
Recent Comments