Tips Jitu Membeli Rumah di Paris: Dari Anggaran Hingga Lokasi Ideal

Membeli rumah di Paris itu kayak nyari jarum di tumpukan jerami, tapi jeraminya mahal dan jarumnya dikit banget. Tapi tenang, bukan berarti nggak mungkin. Ini dia tips jitu buat kamu yang nekat mau jadi juragan properti di Kota Cinta.

Paris, Kenapa Sih Kamu Mahal Banget?

Sebelum kita mulai, kamu harus tahu dulu kenapa harga properti di Paris bikin dompet menjerit. Bayangin aja, Paris itu magnet global. Semua orang pengen tinggal di sini. Entah itu seniman, pengusaha, atau cuma bule yang lagi naksir menara Eiffel. Karena permintaan tinggi dan lahan terbatas, harga otomatis meroket. Jadi, kalau kamu mikir bisa dapat istana di pinggir sungai Seine dengan harga secangkir kopi, mending bangun dari mimpi.

Mulai dari Anggaran: Jangan Sampai Ngenes di Akhir Bulan

Langkah pertama, dan ini yang paling krusial, adalah ngitung anggaran. Bikin daftar, hitung sampai detail. Jangan cuma modal nekat dan percaya sama keberuntungan.

Pertama, hitung berapa uang muka (down payment) yang kamu punya. Biasanya, bank di Prancis minta minimal 10-20% dari harga rumah. Jadi, kalau harga rumahnya sejuta Euro, siapkan 100.000-200.000 Euro. Pusing kan? Makanya, siapkan mental.

Kedua, hitung kemampuan cicilan bulanan. Idealnya, cicilan nggak boleh lebih dari 35% dari pendapatan bersih bulananmu. Jangan sampai cuma buat bayar cicilan, kamu jadi cuma makan mie instan sebulan penuh. Inget, di Paris, mie instan juga mahal.

Ketiga, jangan lupakan biaya tambahan. Ada biaya notaris (sekitar 7-8% dari harga properti), biaya agen properti, dan pajak. Totalnya bisa bikin kamu nangis guling-guling. Biar nggak kaget, siapkan cadangan dana sekitar 10-15% dari harga properti untuk menutup semua biaya ini.


Mencari Lokasi Idaman: Dari yang Mahal Sampai yang Masih “Masuk Akal”

Sekarang kita ngobrolin lokasi. Paris itu punya 20 arrondissement, dan harga properti di tiap-tiapnya bisa beda jauh banget.

  • Arrondissement Mahal: Mau tinggal di tengah-tengah gaya hidup jetset? Coba lirik arrondissement ke-6 dan ke-7. Di sini ada Menara Eiffel dan museum Louvre. Tapi ya, harganya juga sekelas langit. Cocok buat kamu yang punya pohon duit di halaman belakang.
  • Arrondissement “Masih Manusiawi”: Kalau budgetmu lebih realistis, coba cek arrondissement ke-12, ke-13, ke-14, ke-15, dan ke-17. Daerah-daerah ini masih tergolong nyaman dan punya akses transportasi yang baik. Di arrondissement ke-14 misalnya, kamu bisa dapat apartemen yang lebih luas dengan harga yang “lumayan”.
  • Pilihan di Pinggiran Kota (Banlieue): Kalau budget beneran mepet, jangan malu buat melirik pinggiran Paris, atau yang disebut banlieue. Kota-kota seperti Saint-Denis, Montreuil, atau Pantin punya harga properti yang jauh lebih terjangkau. Meskipun bukan di dalam kota, tapi transportasi publik di Paris sangat terintegrasi. Jadi, kamu tetap bisa kok nongkrong di kafe di tengah kota.

Tips Tambahan Biar Nggak Salah Langkah

  • Manfaatkan Bantuan Profesional: Jangan sok jagoan, apalagi kalau kamu belum fasih bahasa Prancis. Gunakan jasa agen properti. Mereka tahu seluk-beluk pasar dan bisa kasih saran terbaik.
  • Cek Kondisi Properti: Jangan cuma tergiur sama foto-foto estetik di internet. Cek langsung kondisi propertinya. Tanya tentang biaya bulanan, kondisi bangunan, dan juga tetangga. Nggak mau kan, punya tetangga yang hobi karaoke tengah malam?
  • Tawar, Tawar, Tawar: Orang Prancis suka menawar. Tapi jangan sadis-sadis banget juga. Tawarkan harga yang masuk akal dan tetap sopan.

Intinya, membeli rumah https://insurance.ajijava.com/ di Paris itu butuh riset matang, kesabaran, dan tentu saja, dompet yang tebal. Selamat berburu properti!

bonus new member 100